Minggu, 01 November 2009

open ended

PENERAPAN SOAL OPEN ENDED

MATA KULIAH ANALISIS EVALUASI DAN PENILAIAN

Dosen Pengampuh:

Prof. Dr. Zulkardi, M.I Komp., M.Sc

Oleh :

YENI RIANA SARI

NIM. 20082012018

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN 2009/2010

LATAR BELAKANG

Tuntutan era global pada kegiatan pembelajaran matematika antara lain, adalah menumbuh kembangkan kemampuan pemecahan masalah, melatih berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, mengembangkan kreativitas yang melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan melalui pemikiran divergen, orisinal, membuat prediksi, dan mencoba-coba (trial and error), dengan harapan dapat membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kemampuan tersebut diperlukan agar siswa dapat memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk menjalani kehidupan sehari-harinya. Sementara materi pelajaran yang tersedia dalam bentuk buku-buku teks, belum mendukung pencapaian tuntutan tersebut. Sayangnya, ilmu ini masih banyak dibelajarkan dengan metode drilling. Drilling matematika masih termasuk paradigma lama dan merupakan pengajaran matematika yang lebih mementingakan “transfer of knowledge”. Peran guru dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai fasilitator dan motivator untuk mengoptimalkan belajar siswa. Guru dituntut dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, menyenangkan, serta membiasakan siswa aktif untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Salah satu cara yang dapat digunakan agar siswa aktif untuk menemukan pengetahuannya sendiri adalah dengan memberikan soal-soal bertipe open ended. Selama ini siswa terbiasa dengan soal-soal tipe closed problem. Soal-soal tipe closed problem cenderung mempunyai satu jawaban dan satu cara atau strategi dalam penyelesaian soal, yang biasanya siswa diharuskan menghafal terlebih dahulu rumus-rumus yang berkaitan dengan soal tersebut.

Dengan Open-Ended problem, tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban. Dengan demikian bukanlah hanya satu pendekatan atau metode dalam mendapatkan jawaban, namun beberapa atau banyak. Sifat “keterbukaan” dari suatu masalah dikatakan hilang apabila hanya ada satu cara dalam menjawab permasalahan yang diberikan atau hanya ada satu jawaban yang mungkin untuk masalah tersebut. Pendekatan Open-Ended menjanjikan kepada suatu kesempatan kepada siswa untuk meginvestigasi berbagai strategi dan cara yang diyakininya sesuai dengan kemampuan mengelaborasi permasalahan. Tujuannya tiada lain adalah agar kemampuan berpikir matematika siswa dapat berkembang secara maksimal dan pada saat yang sama kegiatan-kegiatan kreatif dari setiap siswa terkomunikasi melalui proses pembelajaran. Inilah yang menjadi pokok pikiran pembelajaran dengan Open-Ended, yaitu pembelajaran yang membangun kegiatan interaktif antara matematika dan siswa sehingga mengundang siswa untuk menjawab permasalahan melalui berbagai strategi. Dalam pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended, siswa diharapkan bukan hanya mendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada proses pencarian suatu jawaban.

Menurut Sawada (1997) dalam Al Jupri, setidaknya ada lima keuntungan yang dapat diharapkan dengan menerapkan open ended di sekolah:

1. Para siswa terlibat lebih aktif dalam proses pembelajaran dan mereka dapat mengungkapkan ide-ide mereka secara lebih sering. Para siswa tak hanya pasif menirukan cara yang dicontohkan gurunya.

2. Para siswa mempunyai kesempatan yang lebih dalam menggunakan pengetahuan dan keterampilan matematika mereka secara menyeluruh. Ya, mereka terlibat lebih aktif dalam menggunakan potensi pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki sebelumnya.

3. Setiap siswa dapat menjawab permasalahan dengan caranya sendiri. Ini artinya, tiap kreativitas siswa dapat terungkapkan.

4. Pembelajaran dengan menggunakan open-ended problems semacam ini memberikan pengalaman nyata bagi siswa dalam proses bernalar.

5. Ada banyak pengalaman-pengalaman (berharga) yang akan didapatkan siswa dalam bentuk kepuasan dalam proses penemuan jawaban dan juga mendapat pengakuan dari siswa-siswa lainnya.

Jupri. http://mathematicse.wordpress.com/2007/12/25/open-ended-problems-dalam-matematika/

LAPORAN

SOAL:

1. Setiap pagi riri harus menggunakan angkutan perahu untuk bisa sampai kesekolah. Untuk sekali menyebrang riri dikenakan ongkos Rp.2000. jika riri mempunyai uang Rp. 25.000. berapa hari riri bisa menggunakan uang itu untuk ongkos perahu?

2. Tiana dan Shana latihan berenang sejauh 1 mil, mereka mencoba untuk mendapatkan waktu terbaik dalam latihan mereka. Minggu pertama mereka mendapatkan waktu terbaik yang sama yaitu 70 menit. Untuk Tiana minggu kedua 66 menit, minggu ketiga 67 menit, minggu keempat 63 menit, minggu kelima 64 menit. Sedangkan untuk Shana, minggu kedua 69 menit, minggu ketiga 67 menit, minggu keempat 66 menit, minggu kelima 64 menit. Jika mereka latihan terus menerus selama 12 minggu, siapa yang mendapatkan waktu terbaik? Dan berapa waktunya?

3. "Perhatikan lima bilangan berikut: 15, 20,23, 25, dan 27. Salah satu dari bilangan tersebut tidak cocok untuk dikumpulkan dengan yang lain. Bilangan berapakah yang dimaksudkan?"